Jumat, 02 Mei 2014

cipher abjad - majemuk

CIPHER ABJAD – MAJEMUK

cipher abjad – majemuk ( polyalpabetic subsitution cipher ) Merupakan cipher subtitusi – ganda ( multiple­-substitution cipher ) yang melibatkan penggunaan kunci berbeda.
            Cipher abjad – majemuk dibuat dari sejumlah cipher abjad-tunggal, masing – masing dengan kunci yang berbeda.
            Kebanyakan cipher abjad – majemuk adalah cipher subsitusi periodik yang didasarkan pada periode m.
Misalkan plainteks P adalah
            P = p1p2 . . . pmpm+1 . . .p2m
Maka cipherteks hasil enkripsi adalah
            Ek(p) = f1(p1) f2(p2) . . . fm(pm) fm+1(pm+1) . . . f2m(p2m) . . .  
Yang dalam hal ini padalah huruf – huruf di dalam plainteks.
Untuk m = 1, cipher-nya ekivalen dengan cipher abjad – tunggal.
Contoh cipher substitusi periodik adalah cipher Vigenere. 

Contoh Tabel Substitusi Vigenere Cipher

Kode vigènere termasuk kode abjad-majemuk (polyalphabetic substitution cipher). Dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16, tahun 1586.

Variasi-variasi vigènere cipher pada dasarnya perbedaannya terletak pada cara membentuk tabel atau cara menghasilkan kuncinya, sedangkan enkripsi dan dekripsi tidak berbeda dengan vigènere cipher standar. Beberapa variasi tersebut sebagai berikut:

1.    Full Vigènere Cipher
Pada varian ini, setiap baris di dalam tabel tidak menyatakan pergeseran huruf, tetapi merupakan permutasi huruf-huruf alfabet. Misalnya, pada baris a susunan huruf-huruf alfabet adalah acak seperti di bawah ini:
Gambar 5 Contoh Potongan Tabula Recta Full Vigenere Cipher

2.    Auto-Key Vigènere cipher
Idealnya kunci tidak digunakan secara berulang. Pada auto-key vigènere cipher, jika panjang kunci lebih kecil dari panjang plaintext, maka kunci disambung dengan plaintext tersebut. Misalnya, untuk mengenkripsi pesan NEGARA PENGHASIL MINYAK dengan kunci INDO, maka kunci tersebut disambung dengan plaintext semula sehingga panjang kunci menjadi sama dengan panjang plaintext:
Plaintext: NEGARA PENGHASIL MINYAK
Kunci: INDONE GARAPENGH ASILMI

3.    Running-Key Vigènere cipher

Pada varian ini, kunci bukan string pendek yang diulang secara periodik seperti pada vigènere cipher standar, tetapi kunci adalah string yang sangat panjang yang diambil dari teks bermakna (misalnya naskah proklamasi, naskah Pembukaan UUD 1945, terjemahan ayat di dalam kitab suci, dan lain-lain). Misalnya untuk mengenkripsi plaintext NEGARA PENGHASIL MINYAK dapat menggunakan kunci berupa sila ke-2 Pancasila: KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Selanjutnya enkripsi dan dekripsi dilakukan seperti biasa. (Munir, 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar